Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela G20 Summit yang berlangsung di Osaka, Jepang. Kedu...
Presiden AS Donald Trump mengadakan pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping di sela G20 Summit yang berlangsung di Osaka, Jepang.
Keduanya bicara mengenai kemungkinan "gencatan senjata" dalam perang dagang antara AS-Tiongkok yang kini berlangsung.
Sebagaimana dikutip The Verge, Minggu (30/6/2019), Trump mengumukan kedua negara akan mengadakan peninjauan terkait hubungan dagang mereka.
Selain itu menurut Trump, AS akan menunda penerapan tarif baru, hingga waktu yang belum ditentukan.
Ia juga mengindikasikan, perusahaan-perusahaan AS akan diizinkan kembali untuk melakukan penjualan kepada Huawei. Meski begitu, tak jelas kapan hal tersebut akan diperbolehkan.
Laporan The Washington Post menyebut, Trump akan mengadakan pertemuan dengan para pejabat di AS guna membahas mengenai pelonggaran tekanan AS pada Huawei.
Belum Ada Keputusan Formal
Sampai saat ini, pihak AS belum membuat keputusan formal mengenai Huawei. Namun, media menyebut, kedua negara akan terus melakukan negosiasi.
Sekadar informasi, perusahaan-perusahan AS selama ini telah menghentikan kerja sama dengan Huawei.
Huawei sendiri merupakan salah satu perusahaan paling besar di Tiongkok, sekaligus jadi penyedia solusi telekomunikasi terbesar di dunia.
Tekanan dari AS kepada Huawei disebut-sebut karena AS ketakutan bahwa produk-produk Huawei mampu menimbulkan risiko keamanan dan pencurian data oleh pihak Tiongkok.
Huawei Masuk ke Daftar Hitam Perdagangan AS
Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, Departemen Perdagangan AS memasukkan Huawei ke daftar entitas. Akibatnya, kerja sama antara perusahaan-perusahaan teknologi AS dengan Huawei terhenti dan rantai pasokan Huawei terputus.
Misalnya saja, Google yang menghentikan lisensi berbayar Android untuk smartphone Huawei.
Perusahaan pembesut chipset AS yang menyetop pasokan mereka, Microsoft yang juga putus hubungan dengan Huawei, sampai-sampai Huawei dilarang menggunakan microSD card ke perangkatnya.
Keduanya bicara mengenai kemungkinan "gencatan senjata" dalam perang dagang antara AS-Tiongkok yang kini berlangsung.
Sebagaimana dikutip The Verge, Minggu (30/6/2019), Trump mengumukan kedua negara akan mengadakan peninjauan terkait hubungan dagang mereka.
Selain itu menurut Trump, AS akan menunda penerapan tarif baru, hingga waktu yang belum ditentukan.
Ia juga mengindikasikan, perusahaan-perusahaan AS akan diizinkan kembali untuk melakukan penjualan kepada Huawei. Meski begitu, tak jelas kapan hal tersebut akan diperbolehkan.
Laporan The Washington Post menyebut, Trump akan mengadakan pertemuan dengan para pejabat di AS guna membahas mengenai pelonggaran tekanan AS pada Huawei.
Belum Ada Keputusan Formal
Sampai saat ini, pihak AS belum membuat keputusan formal mengenai Huawei. Namun, media menyebut, kedua negara akan terus melakukan negosiasi.
Sekadar informasi, perusahaan-perusahan AS selama ini telah menghentikan kerja sama dengan Huawei.
Huawei sendiri merupakan salah satu perusahaan paling besar di Tiongkok, sekaligus jadi penyedia solusi telekomunikasi terbesar di dunia.
Tekanan dari AS kepada Huawei disebut-sebut karena AS ketakutan bahwa produk-produk Huawei mampu menimbulkan risiko keamanan dan pencurian data oleh pihak Tiongkok.
Huawei Masuk ke Daftar Hitam Perdagangan AS
Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, Departemen Perdagangan AS memasukkan Huawei ke daftar entitas. Akibatnya, kerja sama antara perusahaan-perusahaan teknologi AS dengan Huawei terhenti dan rantai pasokan Huawei terputus.
Misalnya saja, Google yang menghentikan lisensi berbayar Android untuk smartphone Huawei.
Perusahaan pembesut chipset AS yang menyetop pasokan mereka, Microsoft yang juga putus hubungan dengan Huawei, sampai-sampai Huawei dilarang menggunakan microSD card ke perangkatnya.
Kuliah Beasiswa....?? Klik Disini
Gambar : Liputan6.com
Sumber : Liputan6.com
Tidak ada komentar