Page Nav

HIDE

Gradient Skin

Gradient_Skin

Pages

Responsive Ad

PUSPANAS 2018 Berlangsung di Medan

PUSPANAS 2018 Berlangsung di Medan [caption id="" align="aligncenter" width="400"] PUSPANAS 2018 Berlangsung ...

PUSPANAS 2018 Berlangsung di Medan

[caption id="" align="aligncenter" width="400"]PUSPANAS 2018 Berlangsung di Medan PUSPANAS 2018 Berlangsung di Medan[/caption] Berita24 - Temu Nasional Partisipasi Publik Untuk Kesejahteraan Perempuan Dan Anak (PUSPANAS 2018) yang berlangsung di Medan Sumatera Utara (11-14 Nopember). Acara dengan tema sinergi untuk percepatan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang dihadiri oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Prof. Yohana Suzana Yabize. Kalimantan Timur mengirimkan lima utusan dari forum komunikasi daerah partisipasi masyarakat (forkomda PM). Diantaranya Noor Adenany koordinator Bidang perlindungan anak, Djul Jumrillah koordinator bidang wakil ketua forkomda Kaltim. Widyatmike Gede Mulawarman koordinator bidang Ketahanan Keluarga, dan Machnun Uzni koordinator bidang pemenuhan anak sekaligus founder Sahabat Misykat . Nampak turut serta pula kepala dinas P3A Provinsi Kalimantan Timur Halda Arsyad. Noor Adenany mengungkapkan masih sangat diperlukan partisipasi semua pihak. Kehadiran utusan Kalimantan Timur diharapkan dapat memberikan ide, gagasan dan saran serta masukan di forum nasional. Partisipasi dan keterlibatan dari seluruh elemen masyarakat sangat penting, mengingat jangkauan pemerintah terbatas. Berdasar data BPS, dari total penduduk Indonesia tahun 2016 sekitar 255 juta, hampir separuhnya adalah perempuan dan dari total jumlah penduduk tersebut sepertiganya atau sekitar 87 juta adalah kelompok anak. Pola proporsi jumlah perempuan dan anak di tingkat nasional hampir sama dengan yang terjadi di tingkat provinsi, yaitu jumlah perempuan sekitar separuh dari total penduduknya dan sepertinya adalah kelompok anak. Machnun Uzni unsur dari lembaga masyarakat Sahabat Misykat menambahkan, keterlibatan lembaga atau organisasi masyarakat di Kalimantan telah melakukan kerja-kerja nyata untuk perempuan dan anak sesuai fungsi, kapasitas dan fokus program. Kerja nyata itu difokuskan pada perlindungan atau pemenuhan hak anak, demikian pula banyak yang berkonsentrasi pada isu-isu perempuan, atau bisa jadi menggabungkan isu dan persoalan anaknya dan perempuan. Potensi yang berserakan ini akan memiliki kekuatan dan memberikan dampak signifikan, jika terjalin sinergitas antar komponen masyarakat maupun komponen masyarakat dengan pemerintah. Mau dapat beasiswa? Cek DISINI

Reponsive Ads