Terpeleset Lidah, Anwar Ibrohim Tak Sengaja Sebut Nama Prabowo Dalam Pidatonya [caption id="" align="aligncenter" width=...
[caption id="" align="aligncenter" width="640"] Anwar Ibrahim, Saat Menyampaikan Sambutannya dalam Acara penerimaan gelar dokter kehormatan (honoris causa/HC) di Universitas Negri Padang (UNP)[/caption] Berita24.Com--Mantan Pemimpin Oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menyampaikan sambutan pada acara penerimaan gelar dokter kehormatan (honoris causa/HC) di Universitas Negri Padang (UNP), senin (29/10). Dalam sambutannya ia menyebut nama Salah satu Calon Presiden (capres) 2019 yaitu  Prabowo Subianto. Pada awalnya ia menyampaikan makna demokrasi yang menurut pandangannya mulai sedikit menggeser. Ia melihat bahwa sistem demokrasi yang dipersantasikan melalui pemilu yang dilakukan setiap lima tahun sekali justru hanya menjadi pintu lahirnya golongan elite yang malah menepikan kepentingan rayat. Ia lalu mengajak generasi muda untuk menjadikan tokoh besar bangsa Indonesia sebagai contoh yang baik, tokoh elite Politik yang selalu mengedapankan kepentingan rakyat dengan berlandaskan agama Islam dan juga tanpa meninggalkan budaya  seperti bung Karno, Hatta, Natsir, hingga Prabowo, namun tokoh terakhir yang ia sebut itu  seharusnya seorang aktivis Islam Indonesia yaitu Prawoto Mangkusasmito. "Kalau kita membaca, tokoh sastra, budaya, pimpinan politik ada Bung Karno, Hatta, Natsir, Prabowo. maaf Prawoto. Ini panggung sains ya. Baik, saya juga baru ke Istana Bogor menemui Presiden Jokowi. Agar adil, saya sebut dua-duanya," ujar Anwar disambut tawa hadirin yang memadati auditorium UNP, Senin (29/10). Anwar langsung sigap mengoreksi kesalahan penyebutan nama Prawoto yang ia sebut Prabowo. Dia juga spontan menyebutkan nama Presiden Jokowi untuk menjadikan isi pidatonya 'berimbang'. Anwar menyadari bahwa tahun politik sedang dilalui Indonesia. Sehingga, insiden 'kepleset lidah' seperti ini bisa saja menjadi hal yang serius. "Tokoh-tokoh besar di Indonesia ini, sebetulnya sebuah perlawanan yang cukup kuat melawan aliran inferioritas. Keyakinan baru dan ada kesungguhan untuk bersaing dengan penjajahan," kata Anwar. Disamping itu, Anwar yang hadir di UNP untuk menerima gelar Dkotor HC. Pihak kampus menilai bahwa sosok Anwar Ibrahim memang layak menerima gelar doktor kehormatan karena sepak terjang tokoh politik Malaysia tersebut cukup keras. Meski keluar masuk penjara, Anwar dianggap konsisten dalam memperjuangkan nasib rakyat. Terakhir, ia bersatu bersama Mahathir Mohamad untuk menumbangkan rezim yang terlibat sekandal korupsi. M#2019KuliahMurah? Yu Kepoin disini Penulis: Yani Suryani Gambar: Media Indonesia Sumber: Republika.Com
Tidak ada komentar